DUASISIinvestigasi.COM, Gorontalo – Di tengah derasnya arus perubahan global, ketika teknologi digital dan kecerdasan buatan (AI) semakin mendominasi, hadir sosok muda Gorontalo yang menawarkan inspirasi berbeda. Ia adalah Isal Gorapu, konten kreator yang kini tak hanya dikenal melalui karya digitalnya, tetapi juga lewat gagasan pergerakan anak muda yang inovatif dan progresif.
Bagi Isal, teknologi bukan sekadar alat hiburan, melainkan ruang strategis untuk membangun kreativitas dan memperluas kesempatan. “Anak muda Gorontalo tidak boleh hanya menjadi penonton di era digital ini. Kita harus kreatif, inovatif, dan berani mengambil peran,” tegasnya pada Rabu, (24/092025) dalam salah satu diskusi bersama komunitas kreatif.
Pemikiran itu mendorongnya membentuk sebuah tim kreatif yang diberi nama Pasukan Lorong, dengan tagline penuh makna: “Perintis Bukan Pewaris.” Melalui gerakan ini, Isal ingin mengingatkan bahwa generasi muda tidak bisa hanya bergantung pada warisan masa lalu. Mereka dituntut untuk menjadi pencipta jalan baru, perintis gagasan, dan motor perubahan.
Pasukan Lorong bagi Isal bukan sekadar komunitas, melainkan wujud komitmen bahwa dari lorong-lorong sederhana di perkampungan, bisa lahir energi besar untuk menggerakkan perubahan. Filosofi itu ia terjemahkan lewat simbol burung gagak—ikon yang dipilih bukan karena estetika, melainkan makna. Gagak adalah burung tangguh, penuh kecerdikan, dan setia pada kawanan; sama seperti anak muda yang harus berani, kompak, dan peka membaca tanda zaman.
Sosok Isal menampilkan wajah baru anak muda Gorontalo: bukan hanya cakap dalam dunia digital, tetapi juga piawai membangun jejaring dan narasi kolektif. Ia tidak berdiri di panggung mewah, melainkan di lorong-lorong kecil, dekat dengan kehidupan masyarakat. Dari situlah gagasan besar ini tumbuh—bahwa masa depan bisa dimulai dari ruang sederhana, selama ada tekad dan solidaritas.
Lebih jauh, Isal Gorapu ingin Pasukan Lorong menjadi medium belajar bersama. Bukan hanya untuk mencetak kreator konten baru, tetapi juga mendidik generasi muda agar siap menghadapi dunia kerja yang kian kompleks, sekaligus mampu mengekspresikan identitas mereka secara kreatif.
Dengan caranya sendiri, Isal telah membuktikan bahwa inspirasi tidak harus lahir dari ruang akademik atau struktur formal. Kadang, inspirasi justru muncul dari jalan-jalan kecil, dari lorong-lorong yang sering dipandang sebelah mata.
Dan di sanalah letak kekuatan Isal Gorapu: seorang kreator muda yang menjadikan lorong sebagai panggung, gagak sebagai panji, dan kreativitas sebagai senjata untuk melahirkan generasi perintis di Gorontalo.
Red-DSi.COM









